Sabtu, 10 Desember 2011

Bencana Alam dan Media Sosial

Apa yang kita ketahui tentang dahsyatnya perkembangan media sosial tidak hanya semata mata penghubung interaksi dalam pertemanan. Kita telah melihat betapa facebook membantu dukungan moral , merangkul rakyat dalam aksi koin untuk Prita, beberapa catatan yang dramatis, facebook membantu nenek yang kehilangan suaminya di Filipina, dan masih banyak lagi dukungan yang diberikan media sosial dalam kelangsungan hidup manusia sebagai makhluk sosial.
Kali ini kita membahas akun tiwtter @jalinmerapi

Kali ini kelas Kapita diisi oleh ibu Kartika Oktorina, beliau adalah seorang dosen favorti di Fikom Untar yang melakukan penelitian bencana yang berjudul Social Media dalam Komunikasi Bencana.
Penelitian ini berlangsung selama 3 bulan. Metode yang dilakukan adalah studi kasus, dengan langsung ke lokasi dan mewawancarai narasumber. Lalu juga disinggung mengenai pentingnya tingkat intensitas media social bagi Gunung Merapi.
Update demi update dapat diikuti secara langsung melalui akun twitter @jalinmerapi.
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian tersebut adalah, social media berperan dalam penyebaran informasi seputar Gunung Merapi.

Ambisi Iklan Politik

Pengajar : Pak Eko Harry Sutanto, Dekan Fikom

Badai iklan Politik secara rutin menginvasi media massa Indonesia setiap 4 tahun sekali. Bujet belanja iklan politik ini memang gila, 2 Triliun rupiah totalnya pada tahun 2009. Masalahnya, apakah bujet iklan tersebut sebanding dengan hasilnya? Apakah efektif dapat mempengaruhi pilihan rakyat atau hanya sekedar selingan rutin yang menemani makan malam kita? Tujuan dramatisasi iklan untuk membentuk citra kandidat tersebut adalah pesan kampanye iklan.

Pesan dari kampanye adalah penonjolan ide bahwa sang kandidat atau calon ingin berbagi dengan pemilih. Pesan sering terdiri dari beberapa poin berbicara tentang isu-isu kebijakan. Poin2 ini akan dirangkum dari ide utama dari kampanye dan sering diulang untuk menciptakan kesan abadi kepada pemilih. Dalam banyak pemilihan, para kandidat partai politik akan selalu mencoba untuk membuat para kandidat atau calon lain menjadi "tanpa pesan" berkaitan dengan kebijakannya atau berusaha untuk pengalihan pada pembicaraan yang tidak berkaitan dengan poin kebijakan atau program.

Sebagian besar strategis kampanye menjatuhkan kandidat atau calon lain yang lebih memilih untuk menyimpan pesan secara luas dalam rangka untuk menarik pemilih yang paling potensial. Sebuah pesan yang terlalu sempit akan dapat mengasingkan para kandidat atau calon dengan para pemilihnya atau dengan memperlambat dengan penjelasan rinci programnya. Misalnya, dalam Pemilu 2008 dari pihak John McCain awalnya mempergunakan pesan yang berfokus pada patriotisme dan pengalaman politik; pesan itu kemudian ditangkap dan diubah menjadi perhatian beralih ke peran sebagai "maverick" di dalam pendirian politiknya sedangkan Barack Obama tetap pada konsistensi, pesan yang sederhana yang "mengubah" seluruh kampanye itu.

Dalam tekhnik kampanye politik kemenangan kandidat atau calon yang dilakukan di dalam jajak pendapatkan hanya dipergunakan sebagai agenda politik di kantor staf pemenangan kandidat atau calon. Pengalaman Pemilu Indonesia tahun 2009 membuktikan bahwa ultra bujet 2 Triliun untuk belanja Iklan tidak mempengaruhi pilihan rakyat.

Berdasarkan riset The Nielsen jumlah golongan putih (golput) atau rakyat yang tidak menggunakan suaranya meningkat sebesar 27,77% dari Pemilu tahun 2004. Lantas buat apa obsesi gila seperti ini terus ditingkatkan? Bukankah lebih baik rakyat diberikan perhatian dalam sektor yang lebih krusial, dibandingkan menghamburkan uang untuk jadi pemimpin tersohor, namun tiada imbas baik terhadap kepentingan negara.

Maraknya Advertising New Media

Pengajar : Bpk.Suwarjono

Semakin canggih cara orang menggunakan media media yang unik untuk beriklan saat ini, ada yang beriklan dengan tato di badan orang, ada juga yang menggambar bus kota, menias di bawah kaki flyover hingga memasang iklan di toliet.. Sepertinya sudah tidak ada lagi yang membatasi media beriklan saat ini.. Yang sedang marak digunakan sebagai media iklan yang murah dan ampuh akhir akhir ini adalah Social Media, yang tidak asing lagi bagi kita pengguna setia dan terbesar di dunia, yaitu facebook dan twitter. Lihat saja tidak hanya perusahaan ternama, teman-teman kita pun telah banyak yang menggeluti bisnis online ini dari yang kecil-kecilan hingga skala yang besar.


New Media Online dipilih karena sifatnya yang dinamis, fleksibel, dan Interaktif. Sekarang, film film Hollywood pun menggunakan twitter dan Facebook dalam melaksanakan aksi kampanye promosinya yang di update setiap hari. Peralihan ini sudah terjadi secara massal, banyak perusahaan beralih ke media online, namun mereka tetap saja tidak bisa begitu saja melepas Old Media sebagai sarana beriklannya. Mengapa new media diminati saat ini ?
1. Tarifnya lebih murah dibandingkan media lain
2. Jangkauan Global, tidak terbatas oleh wilayah
3. Teknologi mampu menampilkan semua jenis informasi multimedia
4. Bisnis media online sedang tumbuh
5. Akses Mobile dapat memudahkan siapa saja memperoleh informasi dengan sangat fleksibel

Selain itu, media online juga memiliki beberapa karakter yang tidak dimiliki media lain, yaitu:
1. Tidak terbatas ruang/tempat
2. Penyajian dapat berupa teks, foto, video, suara, dan grafik
3. Periodisasi terbit 60/24/7
4. Interaktif/forum/sosial network

Sumber :
http://timetoscarf.com/advertise-with-us/introduction
www.google.com

Geliat Industri TV


Pengajar : Dr. Iswandi Syahputra, M.Si
Komisioner KPI Pusat/Dosen Ilmu Komunikasi UIN Sunan kalijaga Yogyakarta

Bayangkan kalau sampai hari ini era LED 3D HDTV kita masih disuguhkan acara mutlak dari TVRI yang pada tahun 70-80an menjadi stasiun TV tunggal, satu satu nya di Indonesia.. Pusing juga ya.. Tapi sykurlah sekarang kita telah memiliki beragam pilihan dan ini dia perincian kekayaan pilihan yang sesuka hati dapat kita akses dari remote TV dalam genggaman kita..

• 119 stasiun TV lokal telah bersiaran
• 105 diantaranya adalah stasiun TV lokal yang telah mendapat IPP Prinsip.
• Sedangkan 14 lainnya adalah Stasiun TV lokal yang telah mendapat IPP Existing.
• Jumlah pemohon TV swasta sampai Juli 2010 adalah 93 Pemohon yang tersebar hampir di seluruh provinsi di Indonesia.

Pesat sekali perkembangan industri TV ini karena memang saat ini kita berada dalam era komunikasi informasi yang dimana pesawat televisi model CRT sudah sangat terjangkau harganya, hampir sebagian penduduk Indonesia dapat memilikinya. Pangsa pasar yang besar jumlahnya inilah yang juga menjadi pendongkrak tumbuhnya Industri TV. Stasiun TV berlomba lomba untuk terus mengejar rating yang tertinggi. Rating merupakan data kepemirsaan televisi. Data merupakan hasil pengukuran secara kuantitatif. Jadi rating bisa dikatakan sebagai rata-rata pemirsa pada suatu program tertentu yang dinyatakan sebagai persentase dari kelompok sampel atau potensi total.

Bagi stasiun televisi, “kualitas” program diukur dari angka rating dan share yang pada akhirnya memengaruhi perolehan iklan. Maka tidak jarang kita melihat ragam program acara stasiun tv Indonesia yang musiman terkesan meenyamakan antara satu dan lainnya, seperti contohnya era azab ilahi skitar tahun 2005an, dan kuis cari jodoh baru baru ini yang berbarengan hampir setiap hari menemani makan siang dan makan malam kita hingga akhirnya jenuh sendiri. Bukan soal kualitas konten, tapi kita bicara soal "rating".
Televisi cenderung berkiblat pada rating dan share yang menentukan layak tidaknya suatu program acara. Rating menjadi faktor utama yang menentukan definisi selera audiens, mutu acara, serta menentukan keputusan dan strategi televisi. Baik-buruk atau nilai-nilai kepatutan menjadi nomor sekian dari hal-hal yang harus diperhatikan di luar pertimbangan rating.

Jumat, 09 Desember 2011

Sulap Digital Photoshop


Jangan langsung terkesima ketika melihat sosok model majalah ataupun model iklan yang tampak begitu sempurna, tanpa kekurangan fisik yang kasat mata terlihat seperti bidadari.
Hmm. Semua bisa jadi tampan dan jelita dengan sentuhan Photoshop, kerut wajah, stretch mark, tahi lalat, apa lagi hanya sekedar jerawat dapat 'disembuhkan' seketika dengan tools mujarab ini.
Hati hati sekali lagi ketika anda menilai dengan istilah
"Seeing is Believing", teori ini telah dijungkir balikkan oleh software besutan Adobe.
Ini dia beberapa contoh perubahan signifikan, bukti kesaktian photoshop.



Ketika kita membahas software photoshop tentunya kita tidak bisa lepas dari kamera dan fotografi. Dengan teknik pengambilan gambar yang baik, tentunya editing di photoshop akan lebih baik pula hasilnya. Beberapa fungsi krusial dalam professional retouch adalah pengaturan warna dan kecerahan. Setiap ras manusia berbeda dari warna kulitnya, maka pengaturan kontras dan warnanya pun berbeda-beda, diseusaikan dengan karakter kulit si model, kita ambil contoh yang familiar..



Secara garis besar, pengaturan warna untuk beberapa warna kulit adalah sbb:

1. Orang Indonesia
CYAN: 7-10%
MAGENTA: 20%
YELLOW: 30%
BLACK: 0

2. Orang Barat
CYAN: 7-10%
MAGENTA: > 5%
YELLOW: > 5%
BLACK: 0

3. Oriental
CYAN : 5 %
Magenta: 5 %
Yellow: 5%
Black: 0

Ilmu ini diturunkan oleh Pak Didit Anindita yang merupakan seorang fotografer senior, karya-karya nya mungkin secara tidak sadar telah sering kita lihat dalam majalah majalah di tanah air. Pak Didit menjelaskan secara teknis dari pengambilan gambar hingga retouching.

Seorang fotografer selalu memakai format RAW pada fotonya dan lalu akan di-comvert dengan format JPEG dan TIFF. Format paling umu yang kita temui sehari hari adalah JPG, yaitu hasil konvert dari RAW data yang diperkecil kapasitas penyimpanannya. Sedangkan format TIFF, hasil yang diberikan merupakan hasil sesungguhnya atau hasil maksimal dari foto tersebut, dan TIFF adalah format terbaik untuk mencetak gambar beresolusi tinggi, seperti untuk Bilboard dll.

Selasa, 15 November 2011

UN4U - United Nation Works For You

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) adalah sebuah organisasi internasional yang menyatakan bertujuan memfasilitasi kerjasama dalam hukum internasional, keamanan internasional, pembangunan ekonomi, kemajuan sosial, hak asasi manusia, dan pencapaian perdamaian dunia. PBB didirikan pada tahun 1945 setelah Perang Dunia II untuk menggantikanLiga Bangsa-Bangsa, untuk menghentikan perang antara negara-negara, dan untuk menyediakan platform untuk dialog. Ini berisi beberapa organisasi untuk melaksanakan misi-misinya.


Saat ini ada 193 negara anggota, termasuk setiap negara berdaulat yang diakui secara internasional di dunia tetapi Kota Vatikan. Dari kantor di seluruh dunia, PBB dan badan-badan khusus yang menentukan isu-isu substantif dan administratif dalam pertemuan rutin yang diselenggarakan sepanjang tahun.

Nah, UN4U adalah kampanye tahunan PBB untuk merangkul pemuda melalui universitas-universitas dengan tujuan untuk menyampaikan misi-misi PBB. Misi UN4U adalah menciptakan perdamaian dunia melalui berbagai aktivitas positif yang dilakukan.

Kali ini hari Rabu, 26 Oktober 2011, Fikom Untar mengadakan kuliah umum The United Nations For You (UN4U) Campaign 2011

Acara diselanggarakan di Gedung Utama Untar lantai 11 ruang 1106A dan 1106B.

Pada kesempatan ini perwakilan dari UNHCR , Mbak Mitra dan Mbak Elsa menjelasan mengenai organisasi PBB UNHCR,kuliah umum ini terbuka untuk mahasiswa umun Karena UN4U bertujuan memperkenalkan perdamaian dunia, menciptakan hak asasi dan mendorong pembangunan dunia dari generasi muda saat ini.

Sifat kerja UNHCR :
- Kemanusiaan
- Non-Politis
- Berdasarkan prinsip-prinsip Hukum Pengungsi International

Fungsi Utama UNHCR :
- Perlindungan International
- Solusi jangka panjang yang meliputi (pemulangan sukarela, integrasi lokal, dan penempatan negara ketiga)
- Mempromosikan Hukum Pengungsi International

Refugee adalah seseorang yang berada di luar negara asalnya seperti anak-anak tanpa pendamping, wanita dengan keturunan khusus, korban pelecehan seksual, orang-orang cacat akibat perang dan cacat sejak lahir, serta para manula yang tinggal di negara lain.

Contoh seorang refugee adalah sebagai berikut :
- memiliki ketakutan yang mendasar
- mereka yang terkena ekovensi
- adanya tindakan penganiayaan (tortured)

Orientasi tujuan PBB bukan untuk kepentingan kelompok tertentu, tetapi untuk kemanusiaan, maka kampanye ini memang ditujukan kepada kita semua untuk menjaga perdamaian dunia yang tentu saja merupaka tanggung jawab kita bersma…UN work 4 U…

Minggu, 09 Oktober 2011

Transformasi Media di Indonesia

Pengajar : Sandra (Jurnalis Tempo)

Sejarah media:

Orde Baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soeharto di Indonesia. Orde Baru menggantikan Orde Lama yang merujuk kepada era pemerintahan Soekarno. Orde Baru hadir dengan semangat "koreksi total" atas penyimpangan yang dilakukan oleh Soekarno pada masa Orde Lama.

Orde Baru berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998. Dalam jangka waktu tersebut, ekonomi Indonesia berkembang pesat meskipun hal ini terjadi bersamaan dengan praktik korupsi yang merajalela di negara ini. Selain itu, kesenjangan antara rakyat yang kaya dan miskin juga semakin melebar.

Gerak gerik Media di Indonesia waktu itu sangat dibatasi oleh pemerintah. Segala hal yang berkaitan dengan praktik KKN tidak diperkenankan untuk dipublikasi. Media harus mendukung pemerintah.

Hari ini demokrasi mulai berjalan di Indonesia dan dapat dikatakan cukup baik, karena pers menjalankan fungsinya secara bertanggung jawab, aktual, dan buka bukaan.

Sekarang terlihat kasat mata negara ini keropos karena digrogoti korupsi. Sebenarnya hal ini bukanlah hal baru. Korupsi telah terjadi puluhan tahun yang lalu, hanya saja waktu itu rakyat tidak mengetahuinya dengan jelas. Bukan berarti Indonesia sedang tenggelam. Justru sekarang kita mulai bangun dari tidur panjang, menyusun kepingan hancur negeri ini untuk bangkit lagi melalui media yang transparan. Rakyat perlahan dididik untuk kritis dan berani mengungkapkan pendapat secara lantang kepada pemimpin pemimpin negara yang lupa akan tanggung jawabnya.

Media Sosial

Hari ini semua orang bisa menjadi citizen journalist yang indipenden. Akses berita maupun publikasinya dapat dilakukan melalui genggaman telepon selular.

Media sosial adalah sebuah media online dimana para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, sosial network atau jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki mungkin merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.

Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai "sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 , dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content

Media sosial adalah fenomena yang populer hari ini, tidak hanya digunakan oleh masyarakat awam, sekarang media juga membidik jejaring sosial karena target audience nya yang sangat luas dan lebih efektif, fleksibel dan interaktif. Tidak diperlukan ongkos produksi yang mahal, karena jejaring social bersifat gratis namun sanagat besar dampaknya.

Media dan Budaya Massa


Masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah memiliki ketergantungan dan kebutuhan terhadap media massa yang lebih tinggi daripada masyarakat dengan tingkat ekonomi tinggi karena pilihan mereka yang terbatas. Masyarakat dengan tingkat ekonomi lebih tinggi memiliki lebih banyak pilihan dan akses banyak media massa, termasuk bertanya langsung pada sumber atau ahli dibandingkan mengandalkan informasi yang mereka dapat dari media massa tertentu.

Budaya massa adalah produk kebudayaan yang terus menerus direproduksi sekaligus dikonsumsi secara massal, sehingga industri yang tercipta dari budaya massa ini berorientasi pada penciptaan keuntungan sebesar-besarnya. Budaya massa ini adalah sebagai akibat dari kritik atas budaya tradisional, dimana budaya tradisional ini muncul dan berasal dari masyarakat itu sendiri dan tidak terikat atau tergantung pada media massa. Budaya tradisional itu sendiri terbangun dari proses adaptasi dari interaksi kelas elit masyarakat dalam hal estetika, sangat mengagungkan kesusatraan dan tradisi keilmuan.

Budaya massa memiliki beberapa katrakter (dalam Burhan Bungin,2009: 77-78) yaitu sebagai berikut:

1. Nontradisional, yaitu umumnya komunikasi massa berkaitan erat dengan budaya populer. acara-acara infotainment,seperti indonesian idol, Penghuni terakhir, dan sebagainya adalah salah satu contoh karakter budaya massa ini.

2. Budaya massa juga bersifat merakyat, tersebar di basis massa sehingga tidak merucut di tingkat elite, namu apabila ada elite yang terlibat dalam proses ini makaitu bagian dari basis assa itu sendiri.

3. Budaya massa juga memproduklsi budaya massa seperti infotainment adalah produk pemberitaan yang diperuntukan kepada massa secara meluas. Semua orang dapat memanfaatkannya sebagai hiburan umum.

4. Budaya massa sangat berhubungan dengan budaya popular sebagai sumber budaya massa. Bahkan secara tegas dikatakan bahwa bukan popular kalau budaya massa artiya budaya tradisional daqpat menjadi budaya popular apabila menjadi budaya massa. Contohnya srimulat, ludruk, maupun campursari. Pada mulanya kesenian tradisional ini berkembang di masyarakat tradisioanal dengan karakter-karakter tradisional, namun ketika kesenian ini dikemas di media massamaka sntuhan popular mendominasi seluruh kesenian tradisional itubaik kostum, latar, dan sebagainya tidak lagi menjadi konsumsi masyarakat pedesaan namun secara massalmenjadi konsumsi semua lapisan masyarakat di pedesaan dan perkotaan.

5. Budaya massa, terutama yang diproduksi oleh media massa diproduksi dengan menggunakan biaya yang cukup besar, karena itu dana yang besar harus menghasilkan keuntungan untuk kontinuitas budaya massa itu sendiri, karena itu budaya massa diproduksi secara komersial agar tidak saja menjadi jaminan keberlangsungan sebuah kegiatan budaya massa namun juga menghasilkan keuntungan bagi capital yang diinvestasikan pada kegiatan tersebut.

6. Budaya massa juga diproduksi secara eksklusif menggunakan simbo-simbol kelas sehingga terkesan diperuntukan kepada masyarakat modern yang homogen, terbatas dan tertutup. Syarat utama dari eksklusifitas budqaya massa ini adalah keterbukaan dan ketersediaan terlibat dalam perubahan budaya secara massal.

Pada budaya massa, sebagai kritik atas budaya tradisional, merujuk kepada proses pluralisme dan demokrasi yang kental, berusaha untuk menghilangkan kelas-kelas yang mendasarkan dirinya pada budaya modal, borjuasi dan elitisme, dengan mengedepankan kebersamaan dan egalitarianisme. Namun secara negatif, budaya massa juga banyak diartikan sebagai perilaku konsumerisme, kesenangan universal yang bersifat hanya seketika, mudah punah, dan memiliki makna yang dangkal dan tidak bersifat ganda, mengacu kepada pengertian produk budaya yang diciptakan semata-mata untuk pasar. Dengan kata lain dalam budaya massa, orientasi produk adalah trend atau mode yang sedang diminati pasar.

Media massa seperti radio dan film mentransmisikan dan menanamkan ideologi resmi negara fasis karena dapat dikendalikan dari pusat dan dapat menyiarkan kepada penduduk secara umum. Ketiadaan organisasi-organisasi politik tandingan di dalam masyarakat totaliter hanya ditambahkan pada efesiensi persamaan ini: media massa menandingi propaganda massa dan menandingi represi massa. Keberadaan sarana-sarana yang sangat efektif dalam mencapai orang dalam jumlah besar di dalam masyarakat dengan sistem politik terpusat dan totaliter dipandang oleh orang banyak sebagai suatu cara lain, disertai paksaan untuk mengakarkan sistem semacam itu dan menghalangi berbagai alternatif demokratis.

REGULASI MEDIA PENYIARAN


Dosen : Bapak Paulus Widiyanto

Hampir sepanjang hari, mayoritas masyarakat Indonesia menghabiskan waktunya di depan pesawat televisi lebih dari 8 jam setiap hari.

Konsumsi media televisi demikian bahkan lebih besar dari konsumsi media lainnya, semisal membaca koran, majalah, mendengarkan radio atau mengakses internet.

Televisi adalah domain media terbesar di Indonesia, di mana penetrasi media televisi mencapai 90,7%, radio 39 %, surat kabar 29,8%, majalah, 22,4%, internet 8,8% dan orang menonton bioskop 15 % (Media Index-Nielsen Media Research dalam Wirodono, 2005). Data ini menunjukkan bahwa televisi lebih dominan daripada media lainnya, terutama dalam hal menjangkau semua lapisan masyarakat baik dari perspektif ekonomi politik hingga demografi khalayak.

Konsekuensi logisnya adalah televisi memberikan imbas luar biasa besar bagi kehidupan masyarakat. Kehadirannya yang masif plus kepentingan kapitalistiknya yang kental, langsung dan tidak langsung dapat berpengaruh pada perilaku dan pola pikir masyarakat.



Mengapa Regulasi Penting?

Sehubungan dengan fakta empiris bahwa saat ini media televisi lebih dipandang dari perspektif bisnis atau market regulation (Pasca Reformasi) kebalikan dari perspektif state regulation (seperti di era Orde Baru) tentu saja dibutuhkan sebuah regulasi atau pengaturan yang menjadi panduan para pemilik dan pengelola stasiun televisi dalam memproduksi dan menyiarkan materi siaran mereka. Dengan demikian pemilik media penyiaran tidak serta merta menjadikan bisnis menjadi acuan, namun juga tetap mempertimbangkan prinsip-prinsip idealistik yang lebih menyentuh pada pencerdasan khalayak.

ada tiga hal penting mengapa regulasi penyiaran tersebut dipandang penting.

1. dalam iklim demokrasi, salah satu urgensi yang mendasari penyusunan regulasipenyiaran adalah hak asasi manusia untuk bebas berbicara (freedom of speech).

Namun masalahnya kegiatan penyiaran yang berkenaan dengan penggunaan spektrum gelombang/frekuensi radio, perlu disiasati dengan regulasi mengenai kriteria tentang pengaturan alokasi media.

2. demokrasi menghendaki adanya ”sesuatu” yang menjamin keberagaman politik dan kebudayaan, dengan menjamin kebebasan aliran ide dan posisi dari kelompok minoritas.

3. terdapat alasan ekonomi mengapa regulasi media diperlukan. Tanpa adanya regulasi bisa jadi terjadi monopoli media atas media lainnya dan menciptakan keadaan yang tidak sehat sehingga masyarakat tetap menjadi korbannya.

Belum lagi jika membandingkan dengan konsep public sphere dari Juergen Habermans, yang menyatakan stasiun televisi menggunakan frekuensi milik rakyat, jadi sudah seharusnya mereka mengakomodir kepentingan rakyat.

Menurut Feintuck (1998:51), dewasa ini regulasi mengenai pengaturan penyiaran mengatur tiga hal, yakni struktur, tingkah laku, dan isi. Regulasi struktur (structural regulation) berisi pola-pola kepemilikan media oleh pasar, regulasi tingkah laku (behavioral regulation) dimaksudkan untuk mengatur tata laksana penggunaan properti dalam kaitannya dengan kompetitor, dan regulasi isi (content regulation) berisi batasan material siaran yang boleh dan tidak untuk disiarkan.

Pada tataran hakikatnya dapat dilihat bahwa regulasi media merupakan konsekuensi logis dari permainan simbol budaya yang diciptakan oleh manusia. Dalam hal ini, institusi yang berwenang membuat regulasi yang tetap adalah pemerintah. Regulasi media harus dilihat sebagai satu keseluruhan permainan tiga aktor utama dari percaturan media massa terutama di Indonesia, yaitu pasar, masyarakat, dan negara. Hubungan antara tiga aktor utama itu bersifat mendua. Pertama, artinya bahwa hubungan yang baik ketika tiga aktor tersebut bisa menjalin hubungan yang harmonis dan saling mengisi. Kedua, artinya bahwa hubungan antara ketiga aktor tersebut ada pihak yang mendominasi pihak lain.


Media massa berinteraksi dengan lembaga sosial yang lainnya.Ia mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lembaga yang lanilla.Maka dalam keadaan seperti ini media mempunyai regulasi.Regulasi yang dimaksud terhadap media massa dapat berbentuk peraturan pemerintah,keputusan pemerintah,dan Undang-undang.

peranan regulasi media penyiaran adalah instrumen untuk membatasi media massa agar berjalan sesuai norma dan etika, menjunjung tinggi independensi, dan tidak melulu bergerak sesuai dengan kepentingan pemilik media semata.

Regulasi media massa juga melibatkan kebijakan media massa dimana kebijakan ini merupakan upaya untuk mengatur keberadaan media massa dan industrinya.Kebijakan media massa merupakan kebijakan komunikasi.





Rabu, 28 September 2011

CITIZEN JOURNALISM

Citizen journalism adalah jurnalisme warga atau pewarta warga yang melakukan proses jurnalisme mulai dari pendataan, pengumpulan, pelaporan, menganalisa, hingga menyebarluaskan berita dan informasi kepada khalayak ramai.

citizen journalism adalah masyarakat yang membuat berita dan menyebarluaskannya, tentunya harus mengikuti Undang – Undang Pers dan Kode Etik Jurnalistik. Masa depan citizen journalism ini mengajak masyarakat mandiri, andal, akurat, menyebarluaskan informasi. Citizen journalism adalah bentuk khusus dari pewarta warga serta user generated content.

Indonesia adalah negara demokrasi. Hari ini kita telah dijamah perkembangan teknologi informasi yang membiaskan batas batas rauang dan waktu untuk berkomunikasi.

Demokratisasi dan perkembangan teknologi di Indonesia bukan hanya melahirkan banyak partai atau kebebasan pers saja , namun selain itu juga mampu memberikan stimulus pada masyarakat biasa untuk bisa bersuara dan berbagi informasi secara lebih cepat lewat apa yang dinamakan dengan Citizen Journalism.

Berkembangnya citizen journalism membuat masyarakat mempunyai banyak alternatif berita dan perspektif tentang sebuah hal dari berbagai pihak, Sehingga kini kita tidak perlu lagi melokalisir suatu pekerjaan hanya dengan satu profesi tertentu.

Semua orang bisa menjadi jurnalis dengan menulis blog atau memuat gambar di flickr yang terkadang justru memuat peristiwa – peristiwa yang tak terlacak oleh para jurnalis konvensional. Ada banyak sisi di setiap cerita yang bisa diangkat dari peristiwa yang kadang tidak dipublikasikan oleh media massa,

perkembangan pesat citizen journalism bukan berarti akan mengubur media konvensional. Justru akan terjadi konvergensi dimana media tradisional dan citizen media akan hidup bersama dengan bentuk dan cara penyampaian informasi yang berbeda. Hal ini terbukti dengan masih berkembangnya koran di tengah era informasi digital saat ini. Jadi citizen journalism justru membantu kita dalam mendapatkan tambahan informasi, bukannya menggantikan media konvensional.

Saat ini yang masih menjadi tanggung jawab kita bersama adalah perlu diaturnya aspek perlindungan hukum bagi para citizen journalist itu sendiri. Jika jurnalis konvensional punya kode etik jurnalsistik dan undang-undang pers, maka citizen journalism pun harus mendapatkan perhatian semacam ini. Masyarakat biasapun bisa lebih tenang dan bebas dalam berbagi informasi dan perspektif satu sama lainnya secara bertanggung jawab.

Rabu, 07 September 2011

Presepsi Media tentang Wanita

Hari ini pertemuan pertama kelas Kapita Selekta Fikom Untar,
dimana mahasiswa Fikom yang bawel seperti biasa berkerumun dalam jumlah lebih besar dari
kelas kelas biasanya untuk berdiskusi mengenai aspek sosial yang umum.

Hal ini lazim menciptakan suasana kelas yang berisik, heboh, ya.. maklum kita anak komunikasi yang aktif berkomunikasi baik langsung ataupun melalui media, tapi bukan berarti apa yang kita komunikasikan ga ada isinya..

diskusi kelas pagi tadi dibuka oleh Ibu Henny E. Wirawan, M. Hum., psi , yang membahas tentang bagaimana presepsi media massa tentang wanita. Dari pembawaannya yang berjiwa muda tidak disangka sangka beliau menjabat sebagai dekan di fakultas psikologi Untar.

Baiklah langsung menuju topik bahasan kita.. Apa yang ada dalam benak anda tentang wanita??


Indah, Sensual, Hot dsb... Inilah aset yang diekslpoitasi media sebagai sesuatu yang memiliki nilai jual tinggi dari ketertarikan fisik lawan jenisnya.
Bayangkan jika film robot alien si ahli ledakan Michael Bay yang berbujet $400 juta tayang tanpa ada bumbu sensual sebagai pelengkap derita di Transformers 3, ini hanya akan menjadi film pelajar SD menggantikan posisi Power Rangers.

Menanggapi perselisihan Megan Fox dari seri terdahulunya, Bay tidak tanggung tanggung menggaet super model Victoria Secret, Rosie Huntington menggantikan posisi Megan sebagai Love Interest Shia La Beouf di Saga anyarnya nan akbar itu.

Wanita hari ini sangat berbeda kedukannya dengan wanita yang hidup sebelum abad 19, mereka didiskriminasi, dibatasi, dibiarkan bodoh, bahkan dibelenggu seperti yang terjadi di Cina..


Itu kisah jaman dulu, hari ini kita membahas secara luas kedudukan wanita mulai sama dengan pria pada umunya.. Kita ambil contoh wanita jaman sekarang yang hidup mandiri sebagai wanita karir, tokoh masyarakat, bahkan menduduki kursi pemerintahan negara.



contohnya
- Pahlawan wanita kita, R.A Kartini
- Mantan Presiden kita Megawati Soekarnoputri
- Sri Mulyani
- Hillary Clinton
- kembali ke Rossie Huntington, Super Model Victoria Secret yang disinyalir gajinya mencapai jutaan dolar pertahun.

Tidak hanya tokoh ataupun icon besar, dlm kehidupan sehari hari pun tidak asing kita temui pengakuan hak hak wanita yang mulai berani buka bukaan soal kehidupan seks dan rumah tangganya di media...



Wanita punya hak untuk bertanya dan berkonsultasi soal seks, karena beberap faktor beralasan kesehatan memang harus secara transparan disampaikan agar hal yang dianggap tabu untuk diperbincangkan tidak menjadi "pembunuh" si wanita suatu hari, seperti kanker rahim , payudara dsb yang gejalanya muncul di daerah intim wanita.


Dikarenakan fisik yang lemah, wanita hingga hari ini seringkali mendapat perlakuan tidak adil di mata hukum, perlakuan kekerasan, kriminal, dll.

Wanita juga sering dipandang sebagai sosok glamor, penggoda, , matrealistis dan lebih sering menjadi pihak yang salah dalam kasus perkosaan.

Seperti kasus ironis yang baru saja menimpa seorang mahasiswi Universitas Bina Nusantara

Dalam kasus ini pendapat saya pribadi, hukuman tersebut memang pantas agar pelaku lain yang eblum atau ingin melakukan tindakan pelecehan terhadap wanita berpikir ribuan kali sebelum melaksanakan aksinya.

Kita percaya, Tuhan menciptakan wanita yang lemah lembut untuk mendampingi pria yang kuat dan kekar. Seiring berkembangnya jaman, wanita terkadang menduduki posisi lebih tinggi dari pria dalam lingkungan kerja maupun dalam keluarga.

Kesimpulannya, mau jadi apapun dunia nanti, dimana wanita mungkin sudah mendapatkan hak yang sesungguhnya yang sama dengan pria, kita harus tetap menyadari peran dan tanggung jawab dalam membangun hubungan yang harmonis dengan siapapun, pesan ibu Henni "mau jadi presiden sekalipun diluar sana, sampai dirumah tetap jadilah istri yang baik"

Baiklah Bu, memang saya gondrong, gembel kyk gelandangan, mungkin tadi Ibu "kebetulan" melihat saya tidur yang durasinya hanya 1 menit saat disukusi, TAPI bukan berarti saya tidak disana. Jelas kontribusi saya nyata, saya tidak melewatkan sedikitpun point penting hari ini.