Sabtu, 10 Desember 2011

Geliat Industri TV


Pengajar : Dr. Iswandi Syahputra, M.Si
Komisioner KPI Pusat/Dosen Ilmu Komunikasi UIN Sunan kalijaga Yogyakarta

Bayangkan kalau sampai hari ini era LED 3D HDTV kita masih disuguhkan acara mutlak dari TVRI yang pada tahun 70-80an menjadi stasiun TV tunggal, satu satu nya di Indonesia.. Pusing juga ya.. Tapi sykurlah sekarang kita telah memiliki beragam pilihan dan ini dia perincian kekayaan pilihan yang sesuka hati dapat kita akses dari remote TV dalam genggaman kita..

• 119 stasiun TV lokal telah bersiaran
• 105 diantaranya adalah stasiun TV lokal yang telah mendapat IPP Prinsip.
• Sedangkan 14 lainnya adalah Stasiun TV lokal yang telah mendapat IPP Existing.
• Jumlah pemohon TV swasta sampai Juli 2010 adalah 93 Pemohon yang tersebar hampir di seluruh provinsi di Indonesia.

Pesat sekali perkembangan industri TV ini karena memang saat ini kita berada dalam era komunikasi informasi yang dimana pesawat televisi model CRT sudah sangat terjangkau harganya, hampir sebagian penduduk Indonesia dapat memilikinya. Pangsa pasar yang besar jumlahnya inilah yang juga menjadi pendongkrak tumbuhnya Industri TV. Stasiun TV berlomba lomba untuk terus mengejar rating yang tertinggi. Rating merupakan data kepemirsaan televisi. Data merupakan hasil pengukuran secara kuantitatif. Jadi rating bisa dikatakan sebagai rata-rata pemirsa pada suatu program tertentu yang dinyatakan sebagai persentase dari kelompok sampel atau potensi total.

Bagi stasiun televisi, “kualitas” program diukur dari angka rating dan share yang pada akhirnya memengaruhi perolehan iklan. Maka tidak jarang kita melihat ragam program acara stasiun tv Indonesia yang musiman terkesan meenyamakan antara satu dan lainnya, seperti contohnya era azab ilahi skitar tahun 2005an, dan kuis cari jodoh baru baru ini yang berbarengan hampir setiap hari menemani makan siang dan makan malam kita hingga akhirnya jenuh sendiri. Bukan soal kualitas konten, tapi kita bicara soal "rating".
Televisi cenderung berkiblat pada rating dan share yang menentukan layak tidaknya suatu program acara. Rating menjadi faktor utama yang menentukan definisi selera audiens, mutu acara, serta menentukan keputusan dan strategi televisi. Baik-buruk atau nilai-nilai kepatutan menjadi nomor sekian dari hal-hal yang harus diperhatikan di luar pertimbangan rating.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar