Sabtu, 10 Desember 2011

Bencana Alam dan Media Sosial

Apa yang kita ketahui tentang dahsyatnya perkembangan media sosial tidak hanya semata mata penghubung interaksi dalam pertemanan. Kita telah melihat betapa facebook membantu dukungan moral , merangkul rakyat dalam aksi koin untuk Prita, beberapa catatan yang dramatis, facebook membantu nenek yang kehilangan suaminya di Filipina, dan masih banyak lagi dukungan yang diberikan media sosial dalam kelangsungan hidup manusia sebagai makhluk sosial.
Kali ini kita membahas akun tiwtter @jalinmerapi

Kali ini kelas Kapita diisi oleh ibu Kartika Oktorina, beliau adalah seorang dosen favorti di Fikom Untar yang melakukan penelitian bencana yang berjudul Social Media dalam Komunikasi Bencana.
Penelitian ini berlangsung selama 3 bulan. Metode yang dilakukan adalah studi kasus, dengan langsung ke lokasi dan mewawancarai narasumber. Lalu juga disinggung mengenai pentingnya tingkat intensitas media social bagi Gunung Merapi.
Update demi update dapat diikuti secara langsung melalui akun twitter @jalinmerapi.
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian tersebut adalah, social media berperan dalam penyebaran informasi seputar Gunung Merapi.

Ambisi Iklan Politik

Pengajar : Pak Eko Harry Sutanto, Dekan Fikom

Badai iklan Politik secara rutin menginvasi media massa Indonesia setiap 4 tahun sekali. Bujet belanja iklan politik ini memang gila, 2 Triliun rupiah totalnya pada tahun 2009. Masalahnya, apakah bujet iklan tersebut sebanding dengan hasilnya? Apakah efektif dapat mempengaruhi pilihan rakyat atau hanya sekedar selingan rutin yang menemani makan malam kita? Tujuan dramatisasi iklan untuk membentuk citra kandidat tersebut adalah pesan kampanye iklan.

Pesan dari kampanye adalah penonjolan ide bahwa sang kandidat atau calon ingin berbagi dengan pemilih. Pesan sering terdiri dari beberapa poin berbicara tentang isu-isu kebijakan. Poin2 ini akan dirangkum dari ide utama dari kampanye dan sering diulang untuk menciptakan kesan abadi kepada pemilih. Dalam banyak pemilihan, para kandidat partai politik akan selalu mencoba untuk membuat para kandidat atau calon lain menjadi "tanpa pesan" berkaitan dengan kebijakannya atau berusaha untuk pengalihan pada pembicaraan yang tidak berkaitan dengan poin kebijakan atau program.

Sebagian besar strategis kampanye menjatuhkan kandidat atau calon lain yang lebih memilih untuk menyimpan pesan secara luas dalam rangka untuk menarik pemilih yang paling potensial. Sebuah pesan yang terlalu sempit akan dapat mengasingkan para kandidat atau calon dengan para pemilihnya atau dengan memperlambat dengan penjelasan rinci programnya. Misalnya, dalam Pemilu 2008 dari pihak John McCain awalnya mempergunakan pesan yang berfokus pada patriotisme dan pengalaman politik; pesan itu kemudian ditangkap dan diubah menjadi perhatian beralih ke peran sebagai "maverick" di dalam pendirian politiknya sedangkan Barack Obama tetap pada konsistensi, pesan yang sederhana yang "mengubah" seluruh kampanye itu.

Dalam tekhnik kampanye politik kemenangan kandidat atau calon yang dilakukan di dalam jajak pendapatkan hanya dipergunakan sebagai agenda politik di kantor staf pemenangan kandidat atau calon. Pengalaman Pemilu Indonesia tahun 2009 membuktikan bahwa ultra bujet 2 Triliun untuk belanja Iklan tidak mempengaruhi pilihan rakyat.

Berdasarkan riset The Nielsen jumlah golongan putih (golput) atau rakyat yang tidak menggunakan suaranya meningkat sebesar 27,77% dari Pemilu tahun 2004. Lantas buat apa obsesi gila seperti ini terus ditingkatkan? Bukankah lebih baik rakyat diberikan perhatian dalam sektor yang lebih krusial, dibandingkan menghamburkan uang untuk jadi pemimpin tersohor, namun tiada imbas baik terhadap kepentingan negara.

Maraknya Advertising New Media

Pengajar : Bpk.Suwarjono

Semakin canggih cara orang menggunakan media media yang unik untuk beriklan saat ini, ada yang beriklan dengan tato di badan orang, ada juga yang menggambar bus kota, menias di bawah kaki flyover hingga memasang iklan di toliet.. Sepertinya sudah tidak ada lagi yang membatasi media beriklan saat ini.. Yang sedang marak digunakan sebagai media iklan yang murah dan ampuh akhir akhir ini adalah Social Media, yang tidak asing lagi bagi kita pengguna setia dan terbesar di dunia, yaitu facebook dan twitter. Lihat saja tidak hanya perusahaan ternama, teman-teman kita pun telah banyak yang menggeluti bisnis online ini dari yang kecil-kecilan hingga skala yang besar.


New Media Online dipilih karena sifatnya yang dinamis, fleksibel, dan Interaktif. Sekarang, film film Hollywood pun menggunakan twitter dan Facebook dalam melaksanakan aksi kampanye promosinya yang di update setiap hari. Peralihan ini sudah terjadi secara massal, banyak perusahaan beralih ke media online, namun mereka tetap saja tidak bisa begitu saja melepas Old Media sebagai sarana beriklannya. Mengapa new media diminati saat ini ?
1. Tarifnya lebih murah dibandingkan media lain
2. Jangkauan Global, tidak terbatas oleh wilayah
3. Teknologi mampu menampilkan semua jenis informasi multimedia
4. Bisnis media online sedang tumbuh
5. Akses Mobile dapat memudahkan siapa saja memperoleh informasi dengan sangat fleksibel

Selain itu, media online juga memiliki beberapa karakter yang tidak dimiliki media lain, yaitu:
1. Tidak terbatas ruang/tempat
2. Penyajian dapat berupa teks, foto, video, suara, dan grafik
3. Periodisasi terbit 60/24/7
4. Interaktif/forum/sosial network

Sumber :
http://timetoscarf.com/advertise-with-us/introduction
www.google.com

Geliat Industri TV


Pengajar : Dr. Iswandi Syahputra, M.Si
Komisioner KPI Pusat/Dosen Ilmu Komunikasi UIN Sunan kalijaga Yogyakarta

Bayangkan kalau sampai hari ini era LED 3D HDTV kita masih disuguhkan acara mutlak dari TVRI yang pada tahun 70-80an menjadi stasiun TV tunggal, satu satu nya di Indonesia.. Pusing juga ya.. Tapi sykurlah sekarang kita telah memiliki beragam pilihan dan ini dia perincian kekayaan pilihan yang sesuka hati dapat kita akses dari remote TV dalam genggaman kita..

• 119 stasiun TV lokal telah bersiaran
• 105 diantaranya adalah stasiun TV lokal yang telah mendapat IPP Prinsip.
• Sedangkan 14 lainnya adalah Stasiun TV lokal yang telah mendapat IPP Existing.
• Jumlah pemohon TV swasta sampai Juli 2010 adalah 93 Pemohon yang tersebar hampir di seluruh provinsi di Indonesia.

Pesat sekali perkembangan industri TV ini karena memang saat ini kita berada dalam era komunikasi informasi yang dimana pesawat televisi model CRT sudah sangat terjangkau harganya, hampir sebagian penduduk Indonesia dapat memilikinya. Pangsa pasar yang besar jumlahnya inilah yang juga menjadi pendongkrak tumbuhnya Industri TV. Stasiun TV berlomba lomba untuk terus mengejar rating yang tertinggi. Rating merupakan data kepemirsaan televisi. Data merupakan hasil pengukuran secara kuantitatif. Jadi rating bisa dikatakan sebagai rata-rata pemirsa pada suatu program tertentu yang dinyatakan sebagai persentase dari kelompok sampel atau potensi total.

Bagi stasiun televisi, “kualitas” program diukur dari angka rating dan share yang pada akhirnya memengaruhi perolehan iklan. Maka tidak jarang kita melihat ragam program acara stasiun tv Indonesia yang musiman terkesan meenyamakan antara satu dan lainnya, seperti contohnya era azab ilahi skitar tahun 2005an, dan kuis cari jodoh baru baru ini yang berbarengan hampir setiap hari menemani makan siang dan makan malam kita hingga akhirnya jenuh sendiri. Bukan soal kualitas konten, tapi kita bicara soal "rating".
Televisi cenderung berkiblat pada rating dan share yang menentukan layak tidaknya suatu program acara. Rating menjadi faktor utama yang menentukan definisi selera audiens, mutu acara, serta menentukan keputusan dan strategi televisi. Baik-buruk atau nilai-nilai kepatutan menjadi nomor sekian dari hal-hal yang harus diperhatikan di luar pertimbangan rating.

Jumat, 09 Desember 2011

Sulap Digital Photoshop


Jangan langsung terkesima ketika melihat sosok model majalah ataupun model iklan yang tampak begitu sempurna, tanpa kekurangan fisik yang kasat mata terlihat seperti bidadari.
Hmm. Semua bisa jadi tampan dan jelita dengan sentuhan Photoshop, kerut wajah, stretch mark, tahi lalat, apa lagi hanya sekedar jerawat dapat 'disembuhkan' seketika dengan tools mujarab ini.
Hati hati sekali lagi ketika anda menilai dengan istilah
"Seeing is Believing", teori ini telah dijungkir balikkan oleh software besutan Adobe.
Ini dia beberapa contoh perubahan signifikan, bukti kesaktian photoshop.



Ketika kita membahas software photoshop tentunya kita tidak bisa lepas dari kamera dan fotografi. Dengan teknik pengambilan gambar yang baik, tentunya editing di photoshop akan lebih baik pula hasilnya. Beberapa fungsi krusial dalam professional retouch adalah pengaturan warna dan kecerahan. Setiap ras manusia berbeda dari warna kulitnya, maka pengaturan kontras dan warnanya pun berbeda-beda, diseusaikan dengan karakter kulit si model, kita ambil contoh yang familiar..



Secara garis besar, pengaturan warna untuk beberapa warna kulit adalah sbb:

1. Orang Indonesia
CYAN: 7-10%
MAGENTA: 20%
YELLOW: 30%
BLACK: 0

2. Orang Barat
CYAN: 7-10%
MAGENTA: > 5%
YELLOW: > 5%
BLACK: 0

3. Oriental
CYAN : 5 %
Magenta: 5 %
Yellow: 5%
Black: 0

Ilmu ini diturunkan oleh Pak Didit Anindita yang merupakan seorang fotografer senior, karya-karya nya mungkin secara tidak sadar telah sering kita lihat dalam majalah majalah di tanah air. Pak Didit menjelaskan secara teknis dari pengambilan gambar hingga retouching.

Seorang fotografer selalu memakai format RAW pada fotonya dan lalu akan di-comvert dengan format JPEG dan TIFF. Format paling umu yang kita temui sehari hari adalah JPG, yaitu hasil konvert dari RAW data yang diperkecil kapasitas penyimpanannya. Sedangkan format TIFF, hasil yang diberikan merupakan hasil sesungguhnya atau hasil maksimal dari foto tersebut, dan TIFF adalah format terbaik untuk mencetak gambar beresolusi tinggi, seperti untuk Bilboard dll.